Fingerprint di bawah layar mulai ngetrend. Hal ini sejalan dengan bahasa desain smartphone modern yang mengejar screen to body ratio tinggi. Sejarah mencatat, Samsung sampai-sampai memindahkan fingerprint dari depan ke belakang mulai Galaxy S8 agar diperoleh sensasi layar yang imersif. Kali ini, Samsung lebih radikal lagi. Sensor fingerprint dipindahkan lagi ke depan, tapi di bawah layar, sehingga tidak mengurangi sensasi imersif yang sudah dipromosikan secara besar-besaran oleh Samsung. Sambutlah Ultrasonic Fingerprint di Samsung Galaxy S10.
Embed from Getty ImagesTeknologi Ultrasonic Fingerprint Scanner ini dikembangkan oleh Qualcomm sehingga ke depannya tidak akan dimonopoli oleh ponsel-ponsel besutan Samsung saja. Teknologi ini dapat disematkan pada ponsel yang mengusung prosesor Qualcomm Snapdragon 855. Sekarang tergantung OEM yang memproduksi ponsel tersebut, mau menambahkan fitur ini atau tidak.
Bagaimana cara kerjanya?
Sesuai namanya Ultrasonic Fingerprint menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang tidak dapat terdengar oleh manusia. Gelombang ini digunakan untuk memetakan bentuk sidik jari secara detil.
Dalam sebuah perangkat Ultrasonic Fingerprint, terdapat transmiter dan receiver. Transmiter bertugas untuk mengirimkan denyut gelombang suara ke arah jari pengguna. Gelombang kemudian terpantul oleh jari pengguna, dan ditangkap oleh receiver. Tidak semua gelombang terpantul tapi ada juga terserap, sehingga pantulan tersebut dapat menggambarkan bentuk sidik jari.
Kelebihan Ultrasonic Fingerprint Scanner
Qualcomm menyatakan jeda waktu atau latensi yang diperlukan proses transmisi gelombang suara, diterima kembali oleh receiver, lalu smartphone dapat terbuka hanyalah 250 milidetik. Mantabs,,
Kelebihan Ultrasonic Fingerprint bukan cuma cepat, tapi juga tidak terpengaruh oleh keringat atau air yang masih menempel di jari. Selain itu, pantulan gelombang suara yang ditangkap dapat juga dipakai untuk mendeteksi denyut nadi. Sehingga secara teori, bisa saja diatur agar smartphone tidak dapat dibuka jika menggunakan sidik jari orang yang sudah meninggal. Jadi buang jauh-jauh pikiranmu untuk memotong jempol seseorang agar kamu bisa kepo dengan isi Galaxy S10-nya, hehehe..
Embed from Getty ImagesKekurangannya apa?
Berdasarkan pengamatan tech youtuber MKBHD, fingerprint sensor milik Galaxy S10 ternyata tidak dapat berfungsi jika layar ditutupi oleh tempered glass. Wah ini lumayan deal-breaker bagi sebagian orang, terutama untuk yang sering berada di luar ruangan. Teknologi fingerprint di bawah layar jenis lain seperti Optical Fingerprint milik Oneplus 6T tidak memiliki kelemahan ini.
Demikianlah informasi tentang teknologi Ultrasonic Fingerprint yang terdapat pada Samsung Galaxy S10, teknologi yang mantabs bukan? Makin penasaran nanti Apple akan menawarkan inovasi seperti apa untuk membalas Samsung ini.


0 comments on “Kelebihan dan Kekurangan Ultrasonic Fingerprint Milik Samsung Galaxy S10”