Di Sosmed lagi heboh kasus yang cukup unik. Rumah di bilangan Bintaro milik seseorang bernama Deni Akung ditutupi tembok oleh warga Perumahan Bukit Mas Bintaro pada halaman depannya sehingga menghambat akses keluar-masuk penghuni tersebut.
Sebagaimana diberitakan, warga membangun tembok penghalang di rumah milik Deni karena menganggap rumah tersebut tidak berada dalam wilayah komplek. Perumahan Bukit Mas Bintaro sendiri merupakan sebuah cluster dengan satu akses gerbang untuk keluar masuk komplek, selebihnya dikelilingi oleh tembok. Menurut warga, halaman depan rumah Deni seharusnya menghadap Jalan Mawar yang mengitari sisi belakang komplek, bukan ke arah dalam komplek.
Berdasarkan info yang dihimpun mantabeut.com, Deni membeli rumah dari seseorang bernama Heru dan kondisi rumah sudah menghadap ke dalam komplek. Penulis belum mengetahui kenapa warga sebelumnya tidak menggagalkan pembangunan rumah tersebut walaupun menghadap ke dalam komplek.
Karena penasaran, saya mencari tahu melalui Google Street View bagaimana kondisi persisnya rumah yang dipermasalahkan itu. Sempat muncul kekhawatiran area tersebut belum terjamah oleh Google, karena mengumpulkan data dan foto jalanan di Jakarta membutuhkan waktu yang cukup lama. Ternyata area Bintaro telah tercoverage hampir seluruhnya oleh Google Street View! Bukan main hebatnya mbah Google ini.
Uniknya, Google Street View menyediakan foto yang dihimpun pada tahun 2013 dan tahun 2015. Sehingga kita bisa mengetahui secara cukup akurat bagaimana kondisi lokasi rumah Deni sebelum dan sesudah dibangun. Mari kita tengok!

Menurut pengamatan Penulis, sebelum rumah Deni dibangun, area tersebut kosong dan hanya ada tembok cluster. Rumah Deni dibangun dengan lokasi tanah di luar tembok cluster, tapi muka rumah menghadap komplek.

Buat Penulis, banyak sekali hal yang aneh pada kasus ini. Kenapa Heru sang pemilik rumah sebelumnya bisa membangun rumah yang menembus tembok Perumahan Bukit Mas? Kenapa warga komplek tersebut tidak menghalang-halangi proses pembangunan rumah tersebut jika memang keberatan? Kenapa Deni mau membeli rumah dari Heru, padahal secara kasat mata lokasi rumah sudah aneh? Aneh sekali!
Sebagai pihak luar yang tidak mengetahui secara mendetail kasus tersebut, saya berharap kasus ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan, tenggang rasa dan kebersamaan diutamakan, dan pada akhirnya tidak ada pihak yang dirugikan. Bagaimana menurut pembaca? monggo sampaikan pendapatmu di kolom bawah,,


0 comments on “Menilik Kasus Rumah di Bintaro yang Ditembok Warga Melalui Google Street View”